Blogger Widgets

Translate

Clock and Calendar

Kamis, 06 Maret 2014

Story of Grim Reaper (Malaikat Maut)


Kenyataan dari kematian adalah sebuah pengaruh yang banyak memengaruhi kejiwaan manusia dan perkembangan peradaban, personifikasi dari Kematian adalah seperti kehidupan, kesatuan entitas adalah sebuah konsep bahwa keberadaan dalam masyarakat banyak sejak dimulainya sejarah. Di budaya Barat, kematian biasanya dinamakan "The Grim Reaper" dan digambarkan sebagai seseorang berbadan kerangka memegang sebuah sabit besar, dan menggunakan sebuah jubah tengah malam hitam dengan sebuah kerudung, atau kadang-kadang, sebuah kafan kuburan putih.Contents Kematian dalam gambaran mitologi
Dewa Kematian Beberapa mitologi mempunyai Dewa yang memasukkan Kamatian atau aspek-aspek dari Kematian:
Ankou (Breton) Devil (Agama-agama Abrahamik)k Hades (Yunani)kkk Hel (Norse) Hun-Came (Mayan)kk Izanami (Shinto) Kamatayan (Filipina)kkkkkk La Muerte (Mexiko) Mictlantecuhtli (Aztec) The Morrigan (Irlandia) Mors (Romawi) Mot (Canaanite) Odin (Norse) death in battle Osiris (Mesir) Shemal (Semit) Shinigami (Jepang) Kalma, Surma, (Finlandia) Thanatos (Yunani) Yama (Hindu) Yanluo (China)

Asal-usul Sabit Besar
Gambaran dari sabit besar asalnya dari sebuah kesalah pahaman etimologi Yunani yang menghubungkan Dewa Cronos dengan waktu. Cronos adalah seorang Dewa Panen yang sering memperlihatkan sabitnya, dimana dia juga menggunakan alat itu untuk mengebiri ayahnya, Uranus. Periode etimologis dari Yunani korelasi yang sungguh keliru Cronus dengan waktu seharusnya adalah kesamaan dengan awalan chrono-. Berasal dari kekeliruan, Cronus sering digambarkan sebagai bapak sang Waktu, membawa sebuah sabit besar, diman itu adalah benda yang diperlukan saat panen untuk menyabit. Karakter dari Bapak Waktu dan Grim Reaper sering melengkapi,
Hindu mythology

Dalam Kitab agama Hindu diketahui bersama sebagai 'Veda', penguasa kematian disebut Yama, atau Yamaraj (harfiah"penguasa kematian").
Sebuah gambaran modern dari Penghakiman Yamaraja, oleh Dominique Amendola
“Yamaraja mengendarai seekor kerbau hitam black buffalo dan membawa seutas tali untuk membawa jiwa yang telah kembali kepadanya tempat tinggalnya disebut "Yamaloka". Wakilnya, Yamaduts, yang membawa jiwa yang telah mati ke Yamaloka. Disini, semua nama-nama dari orang baik dan buruk yang telah mati disimpan dan diurus oleh Chitragupta, dimana mengizinkan Yamaraj untuk memutuskan dimana sang jiwa tersebut bertempat tinggal pada kehidupan berikutnya, mengikuti teori dari reinkarnasi.
Ini dipercaya jiwa-jiwa mungkin mengalami kelahiran kembali di tempat yang kejam, atau tempat yang indah dan dikembalikan ke Bumi lagi, tergantung ketika sifatnya apakah baik atau buruk selama masa hidupnya. Seorang yang berpengalaman dengan karma dan bhakti dalam seluruh hidupnya diterima Moksha, kebebasan dari putaran mati dan lahir kembali dan semua penderitaan dan keterbatasan diperlukan dalam mewujudkan eksitensi duniawi. Yama juga menyebutkan di dalam Mahabharata sebagai seorang filosof besar dan pengagum dari Sri Krishna.

Dalam paganisme Slavia
Rumpun Bangsa Slavia Tua memandang kematian sebagai seorang wanita mengenakan pakaian putih, dengan sebuah tunas hijau yang tidak pernah pudar warnanya di tangannya. Sentuhan dari tunas tersebut akan membuat manusia menjadi tidur tahan lama. Gambaran ini di pertahankan oleh pelaku kristenisasi dengan baik dalam masa Pertengahan, hanya diganti dengan gambaran tradisional Eropa lainnya dengan Kerangka berjalan pada akhir abad 15.

Kematian (malaikat-malaikat) dalam agama

Dalam Bibel, empat penunggang kuda dari Wahyu 6 disebut Kematian, dan digambarkan dengan neraka yang mengikutinya. "Angel of the Lord" memukul 185,000 orang di kamp Assiria (II Raja-raja xix. 35). "Penghancur" membunuih kelahiran pertama dari Mesir(Ex. xii. 23), dan "destroying angel" ("mal'ak ha-mashḥit") marah di antara orang-orang di Jerusalem (II Sam. xxiv. 15). Dalam sebuah Asal-usul xxi. 15 "angel of the Lord" terlihat oleh Raja Daud berdiri"di antara bumi dan surga, membawa pedang ditangannya direntangkan melalui Jerusalem."

Dalam Islam
Malaikat Kematian , sebagai salah satu malaikat kepunyaan Allah SWT, dalam firman Allah: Malaikat Maut (Izrail), yang diperintahkan pada kamu, yang akan mengambil kamu; kemudian mengembalikan pada Tuhan mu. (32:11).
Nama malaikat maut di agama Islam adalah "Izrail" (bukan Israel, dimana adalah sebuah nama dalam Islam semata-mata untuk nabi Ya’qub), dalam bahasa Inggris Azrael. Terpisah dari karakteristik dan tanggung jawab yang diembann dengan malaikat lain dalam agama Islam, perhatian Izrail memperoleh kedudukan yang fundamental di hati kaum Muslim. Banyak aneka referensi Izrail dalam kehidupan masyarakat Muslim, bagaimanapun, dia juga terdapat di selain Qur’an (di kitab-kitab Hadits Muslim dan yang lainnya)

0 Comments:

Viewers

Wikipedia

Hasil penelusuran

Followers

Blog Request